TUMBUHAN DALAM LINGKUNGAN

        Hari pertama kita presentasi membahas tentang materi tumbuhan dalam lingkungan. Kelompok kedua terdiri dari Danang Putra Tri Utama dan Hasan Ibrahim, dengan moderator Chico Pamal Susanto. Berikut terlebih dahulu penjelasan materi yang telah dipresentasikan.

            Dari penjelasan kita dapat mengambil kesimpulan bahwa lingkungnan merupakan tempat di mana mahkluk hidup itu tinggal, menyesuaikan diri, saling berinteraksi, dan membentuk suatu kehidupan bersama. Lingkungan ada dua macam, yaitu lingkungan makro yang berpengaruh secara umum regional. Yang kedua yaitu lingkungan mikro, merupakan lingkungan yang paling dekat dengan tanaman yang secara potensial berpengaruh terhadap organ tersebut.

            Faktor pembatas adalah suatu yang dapat menurunkan tingkat dan perkembangan suatu ekosistem. Dalam faktor pembatas terdapat dua hukum yang sangat berpengaruh yang pertama Hokum Toleransi Shelfond yang berarti keberhasilan suatu tumbuhan tergantung pada komposisi tumbuhan tersebut, sedangkan hukum kedua yaitu Hukum Toleransi Leibig berarti bahwa untuk bertahan hidup suatu tumbuhan harus punya bahan penting untuk tumbuh dan berkembang, yang bahan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh tanaman tersebut. Banyak sekali macam-macam dari faktor pembatas dari lingkungan yang mempengaruhi tumbuhan, antara lain sebagai berikut,

• Temperatur
• Radiasi dan intensitas cahaya 
• Lama penyinaran
• Air
• Kelembaban
• Garam-garam biogenik
• Arus dan tekanan 
• Tanah
• Api

Lingkungan juga masih dapat dibagi menjadi dua lagi, yaitu lingkungan biotik yang terdiri dari komponen yang berasal dari makhluk hidup, serta lingkungan abiotik yang terdiri dari komponen benda dari benda tak hidup yang menunjang kehidupan. Dalam ekologi tumbuhan juga diketahui adanya relung ekologi atau Niche, yang berarti habitat yang lebih luas ruang lingkupnya, tidak hanya peranannya dalam ekosistem tetapi juga tingkatan tofik.

Dalam menghadapi stress, tumbuhan memepunyai beberapa strategi, antara lain:

·         Stress biotik, strategi tumbuhan terhadap herbivore, misalnya dengan membentuk duri di sekitar tumbuhmya

·         Stress abiotik, ada dua macam yaitu kelebihan air strateginya dengan mengurangi asupan CO₂ dan kekurangan air contoh strateginya dengan merontokkan daun-daunnya (meranggas) pada pohon jati di waktu musim kering

Adaptasi mahkluk hidup adalah penyesuaian mahkluk hidup terhadap lingkungan sekitarnya. Adaptasi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

·         Adaptasi morfologi, misal pada tanaman teratai yang hidup di air akan beradaptasi dengan membentuk akar atau batang yang  ada rongga udaranya, yang digunakan sebagai jalan masuk dan keluarnya udara

·         Adaptasi fisiologi, misal pada tanaman kanttong semar (Nepenthes, sp) yang memakan serangga, hal ini bisa terjadi karena tumbuhan tersebut menghasilkan enzim

·         Adaptasi tingkah laku, misalnya pada tumbuhan putri malu yang akan mengatupkan daun-daunnya bila ada rangsangan dari luar seperti sentuhan dan fototropisme

Ababtasi merupakan kemampuan berkembang suatu populasi sehingga saat ini merupakan hasil adaptasi yang panjang. Misalnya pada tumbuhan yang ada di gurun, rata-rata akarnya panjang yang dipergunakan untuk mencari air serta garam mineral. Proses pemanjangan akar ini membutuhkan waktu yang cukup lama.

Indikator ekologi yaitu orang atau mahkluk hidup yang digunakan sebagai indikator pada ekologi tumbuhan. Contohnya untuk mengetahui adanya zat pencemar logam berta Pb maka dapat digunakan landak laut untuk mendeteksinya.

Setelah presenter selesai mempresentasikan hasil kerjanya, berikutnya yaitu sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama dari Yusron Aminullah, yang meminta penjelasan tentang lingkungan mikro lebih detail serta kenapa ada faktor pembatas tanah, padahal ada tumbuhan yang hidup di air seperti seperti teratai. Pertanyaan tersebut ditanggapi oleh Hasan, yang mengatakan bahwa lingkungan mikro hanya menyangkutsebagian kecil dari tumbuhan itu saja, misalnya faktor yang mempengaruhi daun itu hanya cahaya matahari, cahaya matahari pun hanya mempengaruhi daun tersebut tanpa mempengaruhi yang lainnya, oleh karenanya dapat meningkatkan enzim pertumbuhan (auksin). Untuk pertanyaan Yusron yang kedua dijawab oleh Tina, tubuhan yang hdup di tanah faktor pembatasnya juga tanah tersebut, sedangkan tumbuhan yang hidup di perairan, air adalah faktor pembatas sebagai pengganti dari tanh tersebut.

Pertanyaan kedua yaitu dari Fatih, arus yang bagaimana yang dapat mempercepat atau memperlambat pertumbuhanserta dapat berpengaruh terhadap apa. Arus dapat mempengaruhi zat hara yang ada dalm tanah. Pendapat lain memberikan contoh bahwa tumbuhan yang hidup didekat aliran sungai harus sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar bila sewaktu-waktu aliran air deras. Jadi kesimpulannya bahwa arus dan tekanan dapat mempengaruhi tumbuhan itu juga tergantung dari jenis tumbuhan itu sendiri, sebab ada tumbuhan yang tidak dapat hidup hidup di aliran sungai yang cukup deras.

Pertanyaan ketiga dari Yulius Susanto, yang menanyakan perbedaan antara adaptasi fisiologis dan adaptasi tingkah laku. Dari contohnya saja sudah jelas-jelas berbeda. Jadi tidak bisa disamakan lagi, tumbuhan atau mahkluk hidup juga jarang sekali atau bahkan mungkin tidak ada yang melakukan bentuk adaptasi secara bersamaan, misalnya adaptasi fisiologis dengan tingkah laku secara, mungkin hanya melakukan adaptasi terhadap salah satu saja.