Minggu ini kelompok tiga yang presentasi. Yang membahas tentang faktor abiotik pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan. Kelompok tiga terdiri dari saya sendiri, Ulfah Hanum, Fatih Bisyria, dan Chico Pamal. Diawali dengan pembukaan dari Bapak Husamah selaku dosen pengampu, dan dimoderatori oleh Siti Musliyani.
Materi pertama dijelaskan oleh Fatih. Pengertian cahaya adalah faktor lingkungan yang sangat penting sebagai sumber energi utama bagi ekosistem. Ada dua aspek penting dari faktor cahaya, yang pertama kualitas cahaya atau komposisi panjang gelombang, dan yang kedua intensitas cahaya atau kandungan energi dari cahaya. Cahaya memiliki beberapa peranan dalam tumbuhan, antara lain:
- · Fotoperiodisme
Fotoperiodisme adalah respon dari suatu organisme terhadap lamanya penyinaran sinar matahari. Berdasarkan respon tanaman terhadap fotoperiode, tanaman dibagi atas tiga golongan yaitu tanaman berhari panjang contohnya bayam, tanaman berhari pendek contohnya kedelai, dan tanaman berhari netral contohnya bunga matahari.
- · Fotoenergetic
Fotoenergetic adalah pertumbuhan yang dipengaruhi oleh banyaknya energi yang diserap dari sinar matahari oleh bagian tanaman. Contohnya pada proses fotosintesis.
- · Fotodestruktif
Merupakan tingginya intensitas cahaya yang mengakibatkan fotosintesis semakin tidak bertambah lagi dikarenakan tanaman mengalami batas titik jenuh cahaya sehingga bukan menjadi sumber energi tetapi sebagai perusak.
- · Fotomorfogenesis
Efek lain dari cahaya di luar fotosintetis adalah mengendalikan wujud tanaman, yaitu perkembangan struktur atau morfogenesisnya. Pengendalian morfogenesis oleh cahaya disebut fotomorfogenesis.
- · Fototropisme
Merupakan pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya. Contohnya seperti pada tumbuhan yang pertumbuhannya mengarah pada sumber datangnya sinar matahari.
Ada beberapa strategi adaptasi tumbuhan terhadap cahaya, antara lain:
- Tanaman toleran, yaitu tanaman yang tahan (mampu tumbuh) dalam kondisi cahaya yang terbatas. Contohnya pada tanaman tembakau.
- Tanaman intoleran, yaitu tanaman yang tidak mampu tumbuh dalam kondisi cahaya terbatas. Contohnya pada tanaman sejenis bunga terompet.
Karakteristik tumbuhan berdasarkan cahaya, tumbuhan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
- Heliophyta, yaitu Tumbuhan yang teradaptasi untuk hidup pada tempat –tempat dengan intensitas cahaya yang tinggi, misalnya tanaman pertanian, jagung, padi, umbi kayu, dan lain-lain.
- Sciophyta, yaitu tumbuhan yang hidup baik dalam situasi jumlah cahaya yang rendah, misalnya tanaman kopi dan tanaman coklat.
Materi selanjutnya yaitu membahas tentang suhu, suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Suhu biasanya mempunyai variasi baik secara ruang maupun secara waktu. Berbagai karakteristika muka bumi penyebab variasi suhu:
Ø Komposisi danwarna tanah
Ø Kegemburan dan kadar air tanah
Ø Kerimbunan tumbuhan
Ø Iklim mikro perkotaan
Ø Kemiringan lereng dan garis lintang
Suhu penting bagi tumbuhan, antara lain suhu sebagai:
ü Suhu dan pertumbuhan, suhu individu tumbuhan mempunyai suhu minimum, maksimum dan optimum yang diperlukan untuk aktifitas metabolismenya.
ü Suhu dan produktivitas, suhu individu tumbuhan mempunyai suhu minimum, maksimum dan optimum yang diperlukan untuk aktifitas metabolismenya.
ü Thermoperiodisme, merupakan respons terhadap fluktuasi ritmik dari temperature.
ü Vernalisasi, merupakan induksi pendinginan yang di perlukan oleh tumbuhan sebelum mulai pembungaan.
Salah satu pakar meteorologi melakukan pengelompokan atau klasifikasi iklim atau suhu berdasarkan garis ketinggian, antara lain zona panas, zona sedang, zona sejuk, dan zona dingin. Tumbuhan juga memiliki strategi adaptasi terhadap suhu extrim, antara lain ada dua macam:
- Pada suhu panas
Tumbuhan xerofit mengembangkan adaptasi dengan adanya kutikula yang tebal, meningkatnya penyerapan air dengan akar serabut yang panjang, menurunkan kadar transpirasi, dan memiliki jaringan penyimpan cadangan air. contohnya pada tanaman kaktus.
- Pada suhu dingin
Tumbuhan mengembangkan beberapa strategi. Tumbuhan gugur daun akan menggugurkan seluruh daunnya. Contohnya pada tanaman jati atau cemara.
Setelah mengetahui materi yang disampaikan, ada beberapa pertanyaan dari teman-teman atau audiensi dalam diskusi tersebut. Pertanyaan pertama dari Yulius Susanto, warna tanah itu kan berbeda-beda, apakah warna tanah itu berpengaruh terhadap kesuburan tanah? Pertanyaan dari Yulius langsung dijawab oleh Fatih dan ditambahkan oleh Ulfah, warna tanah sangat berpengaruh sekali terhadap kesuburan tanah, sebab biasanya tanah yang berwarna cerah itu lebih banyak memantulkan sinar matahari, sehingga kesuburan tanah akan hilang, misalnya saja seperti di daerah gurun, tanah yang ada di gurun rata-rata berwarna cerah, dan di sana jarang sekali tumbuh tanaman, mungkin hanya kaktus dan kurma saja, ini dikarenakan di gurun tanahnya tandus dan gersang, sehingga tingkat kesuburan tanahnya berkurang. Sedangkan tanah yang hitam rata-rata bisa menyerap sinar matahari, sehingga kesuburan tanahnya tinggi. Fauzi juga menambahkan tanah hitam itu lebih efektif sedangkan tanah merah sepeerti yang ada di gurun itu karakteristiknya kasar seperi pasir. Tambahan dari Danang juga, bahwa tanah hitam itu banyak humus, sedangkan tanah merah itu banyak mineral. Tambahan serta sanggahan juga dating dati Tina, sebenarnya warna tanah itu tidak berhubungan dengan kesuburan tanah. Tapi tanah hitam itu karena ternaungi sehingga banyak humus serta mineralnya.
Pertanyaan kedua dari Yessi, yang menyatakan pendapat kita mengenai perbedaan suhu di kota Malang dan di daerahnya, Medan. Buah apel dapat tumbuh dengan baik di Malang ini, apakah bila ditanam di Medan hailnya juga akan baik seperti di Malang ini? Bila tidak mengapa bisa demikian? Pertanyaan dari Yessi langsung dijawab oleh Chico. Bahwa, buah apel tersebut akan sulit tumbuh dengan baik di Medan, sebab Medan daerahnya bersuhu panas, sedangkan di Malang suhunya sejuk. Hal inilah yang menjadi penunjang tumbuhnya buah apel ini dengan baik di Malang, tambahan lain dari Fatih, sepertii materi yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa setiap mahkluk hidup, termasuk tanaman itu memiliki faktor pembatas, salah satunya itu adalah suhu. Buah apel mungkin memiliki faktor pembatas, tidak dapat tumbuh di daerah yang bersuhu tinggi. Tambahan juga dari Eko, selain suhu, faktor pembatas lainnya yaitu adalah ketinggian. Ketinggian suatu tempat berpengaruh terhadap pertumbuhan buah apel, yang juga dapat mempengaruhi suhu pula.
Pertanyaan ketiga pada sesi pertama dari Danang, pada saat suhu extrim, pohon jati biasanya menggugurkan daunnya, bagaimanakah proses pengguguran daun tersebut (meranggas) itu? Pertanyaan ini dijawab oleh Ulfah, pohon jati menggugurkan daunnya itu disebabkan karena untuk mengurangi laju transpirasi dalam tubuhnya, sebab intensitas cahaya matahari itu mempengaruhi sifat fisiologis pada tanaman itu sendiri. Prosesnya yaitu dengan, mengurangi laju fotosintesis, dengan demikian kan tanaman tersebut kekurangan nutrisi, dari sinilah menyebabkan hilangnya kemampuan daun untuk tetap hidup, lama-kelamaan daun menjadi layu, dan akhirnya mati, sehingga terlepas dari pohonya menggugurkan daun juga membantu mengurangi laju evaporasi sehingga air yang ada di sekeliling pohon tetap terjaga agar bisa membantu pohon jati tetapp bertahan hidup.
Sesi kedua dibuka dengan tiga pertanyaan lagi, pertanyaan pertama dari Hasan, yang masih bingung mengapa cahaya bisa membuat tumbuhan menuju cahaya. Pertanyaan ini hampi mirip dengan pertanyaan dari Bahrul, tentang prosesnya tumbuhan menuju cahaya. Dijawab oleh Ulfah, bahwa cahaya kan memiliki peranan terhadap tumbuhan, salah satunya adalah dengan fototropisme, yaitu pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya, karena rangsangan tersebutlah tumbuhan tumbuh kea rah datangnya cahaya. Tapi Hasan masih mempertanyakan tanaman yang ada di tempat gelap justru lebih cepat tumbuh daripada di tempat yang terang. Jawabannya karena hormon auksin pada tumbuhan akan bekerja optimal pada tempat yang gelap, antara kedua masalah di atas merupakan dua contoh dari fototropisme yang tidak saling berkaitan. Ada sanggahan dari Laily, bahwa kedua masalah tersebut sebanarnya saling berkaitan, karena hormon auksin tersebut menuju ke bagian tanaman yang tidak mendapat sinar matahari langsung, maka membuat tanaman itu membengkok sebab berbeda laju pertumbuhannya, dari sinilah dapat terlihat seolah-olah tumbuhan tersebut bergerak pada sumber datangnya cahaya.
Pertanyaan terakhir dari Indah, bila evolusi menyebabkan topografi suatu daerah berubah, apakah buah apel akan tetap tumbuh dengan baik di Malang ini. Pertanyaan ini dijawab oleh Fatih. Tentunya buah apel tidak akan berbuah dengan baik. Agar tetap dapat tumbuh dengan baik kita harus selalu menjaga lingkungan kita dari berbagai macam bentuk perubahan yang mengarak pada kerusakan, agar tanaman apel tetap tumbuh dengan baik di Malang.
Dari presentasi ini dapat diambil banyak sekali pembelajaran, seperti pentingnya kita menjaga kelestarian lingkungan sekitar agar tetap dapat dinikmati sampai akhir masa. Pentingnya mengetahui faktor-faktor abiotik cahaya dan suhu dari tanaman agar saat ada di dalam masyarakat kita dapat membantu member pengetahuan tentang faktor pembatas pada tumbuhan, agar tiak terjadi kesalahan.
1 komentar:
trimakasih :)
Posting Komentar